Dari Keerom ke Jayapura: Harapan yang Datang Bersama Arahan Menkes

Jayapura - Pagi itu, udara di Kabupaten Keerom masih terasa gersang ketika Jon Aso menerima kabar tak terduga bahwa anaknya, Joko Aso (11 tahun), akan dirujuk ke RSUP Jayapura. 

Tiga minggu sudah mereka menunggu keajaiban di ruang perawatan, dan hari itu keajaiban itu datang bersama kunjungan Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin ke RSUD Kwaingga, Kabupaten Keerom. 

“Pak Menteri datang dan dengar langsung dari kami. Beliau tanya ke dokter, lalu arahkan supaya anak saya dirujuk ke RSUP. Saya kaget dan bersyukur,” tutur Jon, dengan suara bergetar.

Anaknya, Joko, tengah melawan empat penyakit sekaligus, yaitu malaria, tipes, gangguan lambung, dan infeksi yang menjalar ke otak. 

Selama lebih dari seminggu, Joko tidak mengeluarkan sepatah kata pun. Matanya hanya menatap kosong, tubuhnya lemah tak bertenaga. 

Dokter menyarankan pemeriksaan lanjutan, seperti foto otak untuk mengetahui kondisi otaknya. Namun, biaya yang mencapai lebih dari Rp4 juta membuat keluarga Aso tidak sanggup melangkah lebih jauh.

“Saya bilang jujur, tidak punya uang. Uang sudah habis selama dirawat di Keerom. Tapi Pak Menteri sendiri bilang harus segera dibantu,” ucap Jon.

Perjalanan dari Keerom ke Jayapura bukan hal ringan lantaran harus menempuh jarak 45 kilometer atau lebih dari satu jam. Tapi pagi itu, ambulans membawa Joko ke RSUP Jayapura. 

Sesampainya di sana, tim medis langsung melakukan pemeriksaan MRI. Yang terjadi setelahnya, sungguh di luar dugaan.

“Setelah diperiksa, dia langsung panggil, ‘bapak… mama…’ Itu pertama kalinya dia bicara lagi setelah diam lebih dari seminggu,” ujar Jon, matanya mulai berkaca-kaca. 

Kemudian, dia melanjutkan, “Saya sampai tidak bisa berkata-kata. Tuhan Yesus luar biasa".

Ruang MRI yang dingin dan sunyi pagi itu menjadi saksi kembalinya harapan bagi keluarga Aso. Pemeriksaan kepala berjalan lancar, dan kini Joko melanjutkan perawatan berdasarkan hasil penunjang tersebut. Meski pemulihan masih panjang, keluarga merasa jauh lebih tenang.

RSUP Jayapura sebagai rumah sakit rujukan tertinggi di wilayah Timur Indonesia terus memperkuat pelayanan, baik dari sisi tenaga medis maupun fasilitas diagnostik modern. Dalam setiap pemeriksaan yang dilakukan, ada satu misi yang dijaga: memastikan tidak ada yang tertinggal dari hak untuk sehat, termasuk anak-anak seperti Joko.

Kisah keluarga Aso adalah satu dari banyak cerita yang menunjukkan bagaimana kolaborasi, empati, dan kebijakan tepat sasaran bisa membawa perubahan nyata. Dari Keerom ke Jayapura, dari sunyi ICU ke suara yang kembali terdengar dan harapannya kembali hidup.

Humas RSUP Jayapura/Narda Sinambela

Komentar

Tinggalkan komentar

Email anda tidak akan dipublish*